Kamis, 08 Desember 2011

Koperasi besar jadi agen perubahan


PDF Print E-mail
JAKARTA Kementerian Koperasi dan UKMmenetapkan 98 unitkoperasi skala besar sebagai penghela kemajuan gerakan koperasi di berbagai daerah. Seluruh koperasi skala besar tersebut mencakup jenis koperasi simpan pinjam, koperasi produsen, koperasi konsumen, koperasi jasa, dan koperasi pemasaran. Unit koperasi besar tersebut selanjutnya dijadikan sebagai penghela kinerja koperasi lain di seluruh Indonesia agar semakin produktif dan berdaya saing dalam eksistensi usaha sesuai dengan bidang bisnis masing-masing.

Untung Tri Basuki, Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan ke-98 koperasi tersebut selanjutnya diintegrasikan dengan koperasi di wilayahnya masing-masing sesuai dengan jenis usahanya. Ini merupakan bagian dari reformasi organisasi koperasi. Lalu koperasi itu akan difasilitasi kepada sumber produktif, terutama sumber pembiayaan dan teknologi," katanya kemarin.

Fasilitasi itu diharapkan bisa mengembangkan usaha yang dijalankan koperasi. Selain itu, agar bisa melakukan restrukturisasi usaha maupun diferensisasi layanan. "Program penataan kembali koperasi untuk memenuhi jati diri koperasi."

Sejumlah koperasi yang telah dipersiapkan menjadi koperasi skala besar tersebut terdiri atas 32 unit koperasi simpan pinjam (KSP), 28 unit koperasi produsen, 19 unit koperasi konsumen, 10 unit koperasi jasa, dan delapan unit koperasi pemasaran.

Menurut Untung, peningkatan kualitas dan kapasitas koperasi merupakan bagian dari agenda besar Kementerian Koperasi dan UKM untuk melaksanakan program revitalisasi terhadap gerakan koperasi.

Salah satu perubahan yangdirintis adalah mengubah pola pikir kelompok tersebut, di antaranya mendidik dan memberi pemahaman agar tidak selalu bergantung kepada pemerintah.

Paling tidak, kata Untung, mereka jadi berani di pasar bebas. Apalagi setelah pemerintah meningkatkan keunggulan komparatifnya, khususnya melalui profesionalisme manajemen.

"Satu prioritas utama menjadikan koperasi itu kuat dari sisi permodalan adalah mengembangkan partisipasi anggota untuk memupuk keuangan, terutama untuk memperkuat aktivitas transaksi," ujar Untung.

Bantuan komputer

Dalam perkembangan lain pemerintah membantu perangkat operasional komputer siap pakai bagi 10.000 koperasi, lengkap dengan jaringan koneksi online untuk meningkatkan kinerja.

Braman Setyo, Deputi Bidang Produksi Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan fasilitasi ini diberikan kepada koperasi yang dinilai telah mengikuti era modernisasi dan bisa direalisasi berkat kerja sama dengan PT

Telkom Indonesia.

Target 10.000 koperasi yang akali difasilitasi koneksinya secara online, hingga 2014. Jumlah ini hasil kesepakatan dan rencana kerja PT Telkom bersama Kementerian Koperasi dan UKM," ujarnya.

Pada tahap awal fasilitas serupa sudah dilakukan kepada sekitar 60 koperasi di seluruh Indonesia. Perangkat teknologi canggih secara online diberikan, berdasarkan kesepakatan kerja sama yang diteken pada Hari Koperasi Nasional 2010 di Surabaya.

Adapun koperasi yang telah memanfaatkan teknologi modern tersebut sebagai sarana komunikasi terhadap sesama koperasi maupun anggota, lebih banyak dimanfaatkan KSP.

Mulai 2012, kata Braman, Kemenkop mengarahkan pemanfaatannya secara merata kepada seluruh gerakan koperasi. Pemanfaatan teknologi informasi bagi gerakan koperasi, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.

Sultan Effendi, Asisten Deputi Urusan Tanaman Pangan dan

Hortikulutra Kemenkop menambahkan pada tahap awal tahun inf, fasilitasi akan diberikan merata kepada lima koperasi di setiap provinsi.

"Kelima koperasi tersebut dijadikan sebagai proyek percontohan yang juga dilengkapi modem sebagai koneksinya. Perangkat tersebut diberikan PT Telkom kepada koperasi yang kami tunjuk," ujarnya.

Perangkat yang diberikan tersebut gratis selama 6 bulan Setelah itu dilakukan perhitungan sewa dengan harga di bawah standar perusahaan jasa serupa.

Setelah fasilitasi diberikan merata ke provinsi, selanjutnya diperluas ke tingkat kabupaten/kota. Jika ada koperasi di daerah sama yang berminat, proses selanjutnya melalui koperasi penerima fasilitas pertama.

"Jika perangkat dan fasilitas tersebut dibeli tunai, nilainya kami perhitungkan mencapai Rp20 juta. Dengan penawaran sewa yang diawali dengan pemakaian gratis 6 bulan, akan bermanfaat bagi koperasi."

Sumber : Bisnis Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Alam Perwira | Basic Template Created By : Alam Perwira and original template by Denzdii | Powered By : Blogger